FINANCIAL JOURNEY (PART I)

 Assalamualaikum wr.wb

Hay, 2023 wahhh ga kerasa sih anak pertamaku taun depan udah masuk TK lalu uang sekolah gimana bund?


Alhamdulillah, taun ini aku sudah survei ke 3 TK dan ada 1 yg cocok secara kurikulum dan value ternyata biaya setahun pun (termasuk spp 12x) masih masuk yah sama tabungan dan budget bulanan aku.


Iyes alhamdulillah semenjak pandemi dan orang ribut beli saham aku baru tuh belajar bahwa keuangan itu ada hitungannya, dan banyak orang yg bahkan sudah menabung dana pendidikan dari sebelum nikah woy!! Telat banget sih aku baru belajar setelah punya 2 anak tapi aku yakinin lebih baik telat dari pada ga belajar sama sekali, maka dimulailah perjalanan financial aku di tahun 2021 itu….


Flashback dulu yah, aku dari latar belakang yg dari SD sudah dikenalkan dgn tabungan, tapi yg nabung jelas dong ibu aku karena dulu uang bekal cuman 2000 dan hasil tabungannya pun dipakai ibuku (walaupun untuk sekolahku) tapi aku ga pernah diikutsertakan dalam menabung dan kenapa harus menabung, akupun pada saat itu blm cukup kritis untuk bertanya hal hal yg tidak di infokan padaku, saat itu anak2 cukup hanya mendengarkan perintah orang tua tanpa diikutsertakan apalagi dipertanyakan perintahnya.


Lalu ketika smp dan sma blas dong karena aku ga paham konsep keuangan maka aku tidak menabung, uang thr pun selalu habis saat liburan lebaran dan uang bekalpun diberi harian jd yasudah habiskan dalam sehari toh besok dikasih lagi, fikirku saat itu aku masih terlalu dini untuk mengelola keuangan.


Kuliah, aku mulai diberikan uang jajan mingguan karena aku kuliah pakai motor jd bensin sudah pasti dari uang jajanku tapi untuk servis dan kebutuhan motor lainnya aku masih mengandalkan orangtuaku. Diumur ini tentu sudah paham yah kondisi keuangan keluarga, orang tua juga mulai berdiskusi dan membuat aku akhirnya mengambil keputusan berjualan pulsa, keripik dan menjadi asdos saat itu karena kebutuhan akan biaya praktek tidak cukup hanya dari uang jajan sedangkan untuk minta lagi ke orang tua rasanya risih karena merasa sudah cukup dewasa, lalu namanya anak muda ada dong kepengen healing kayak nobar, karaoke atau sekedar nongki di cafe bareng temen2 jadi gaji dan hasil penjualan ini aku pakai untuk tambahan biaya kuliah + self rewards lah klo jaman sekarang.


Alhamdulillah lulus kuliah aku langsung diterima kerja, gaji umr ku itu ternyata selalu habis untuk belanja bulanan, UM dan transport kerja sekaligus self rewards dong punya gaji sendiri kan bebas dong beli apa aja. Aku memang tidak mengenal konsep menabung tapi dari dulu aku memang tidak suka berhutang, buat ku kita hidup harus sesuai uang yg dimiliki, klo uang kita blm cukup ya gausa beli atau dgn cara menabung jadi memang tidak pernah tertarik dengan CC apalagi paylater yah klo jaman sekarang.


3 bulan kerja aku tunangan tuh dgn pacarku yg udah 4taun ngejalin LDR, dan dari sini selama 6 bulan aku berjuang menabung untuk biaya nikah berat banget karena aku tidak pernah menabung banyak dan dalam jangka waktu lama tp bisa loh ternyata aku ngirit UM menghasilkan tabungan jutaan rupiah.


Juli 2017, aku menikah dgn seorang pegawai swasta berumur 29th dan beliau bekerja di jakarta sebagai audio engineer dan alhamdulillah dia percayakan semua keuangan ke aku untuk mengatur karenaaaa dia lebih boros dan implusif dari aku dan gaji bulanan tuh yaudah abis aja gt dalam sebulan gajadi tabungan apalagi aset. Gaji pokoknya dibawah umr tapi bonusnya klo lagi banyak kerjaan bisa bikin gaji bulanan sentuh 2digit. Pada saat itu kondisi suami baru ambil kpr 6bln (saat tunangan disuruh mamah mertua mabil KPR) dan punya hutang sisa nikahan (alhamdulillah aku lunasi dgn uang amplop nikah) jd gaji dari awal menikah + gaji aku cukup banget dong buat biaya kpr, bulanan, kasih orang tua, dan sedikit aku menyisihkan untuk deposito.


Yah inilah aku baru memulai perjalanan menabung dan aset itu saat baru menikah itupun aku baru mengenal deposito bank konvensional dan beberapa kali sempat juga membeli emas antam secara fisik di penggadaian, tapi ya hanya sekedar itu tidak ada tujuan dan target saat menabung dan semua berjalan seperti itu sampai akhirnya 2020 pandemi datang.


Desember 2019, suami memutuskan resign karena ada konflik internal dan saya pun statusnya IRT (sudah resign dar 3bln setelah menikah) pertimbangan cukup panjang hampir 1 tahunan untuk memilih resign karena suami juga sudah bekerja diperusahaan sejak 2010. Alasan saya meng iyakan keinginan suami karena :

  1. Anak masih kecil blm butuh biaya bulanan seperti iuran sekolah

  2. Suami masih muda untuk coba pengalaman yg lebih

  3. Suami sudah punya kontrak freelancer selama 1th kedepan

  4. Saya punya aset rumah (walaupun masih cicilan), deposito dan emas antam


Januari 2020 masih berjalan sesuai rencana kami namun di maret 2020 ketika pandemi dan harus lockdown, semua pekerjaan suami saya sampai setahun kedepan langsung batal kontraknya karena event tidak dibolehkan sampai waktu yg blm ditentukan. Pada saat itu suami mencari pekerjaan alhamdulillah masih dapet walaupun tidak tiap bulan, dan karena lockdown kita pun tidak keluar uang untuk liburan atau sekedar makan diluar juga kami merasa masih punya uang tunai dan deposito.


Mei 2020, saya dan suami berencana memiliki anak lagi dan alhamdulillah langsung dikasih. Salahnya kami berfikir bahwa pandemi ini paling hanya setahun jadi estimasi deposito habis suami sudah bekerja normal nyatanya 2021 hingga anak kedua kami lahir pandemi blm bisa dipastikan hingga kapan, kami mulai kelabakan mulai benar2 sangat irit karena tabungan sudah menipis.


Setelah banyak pertimbangan di bulan agustus 2021, kami memutuskan untuk menjual rumah krn :

  1. Kami sepakat untuk aku bekerja kembali dan aku butuh modal (laptop + hp terbaru)

  2. Rumah kondisi semakin jelek karena memang dari awal tidak ditinggali dan kami tdk mau klo harus membayar listrik dan air tanpa dipakai


Alhamdulillah rumah cepat terjual dan aku pun cepat kembali dapat pekerjaan, lalu beberapa bulan kemudian suami pun mulai banyak dapat tawaran pekerjaan. Semenjak aku bekerja aku mulai menbuat rencana bulanan, jd karena gaji aku tetap tiap bulannya, pengeluaran bulanan itu dari gajiku, sedangkan gaji suami 50% untuk hiburan dan 50% ditabung.


Januari 2022, karena aku merasa pekerjaan suami sudah mulai normal kembali, akhirnya aku memutuskan menjadi IRT kembali, sebenarnya karena gatega sama anak2 karena aku bekerja bisa pulang jam 9-10 malam klo proyek sedang banyak.


Di bulan juni 2022 kami mulai coba menghitung dgn akurat pendapatan dan pengeluaran karena saya berambisi untuk punya rumah lagi secepatnya, saat itu saya berfikir bahwa harga rumah semakin mahal dan saya takut blm sanggup untuk membeli lagi dimulaikan dgn menggunakan tabel di excel untuk pendapatan dan pengeluaran agar saya bisa fokus harus nabung sebanyak apa tiap bulannya juga sudah mulai membagi post seperti dana kesehatan (krn suami tidak suka asuransi), tabungan rumah, dana pensiun, pendidikan anak dan dana darurat


Januari 2023

Kami mulai research beberapa perumahan, dan ketemulah 1 rumah yg kondisi lingkungan, layout dan kprnya pun saya dan suami cocok, karena saya sudah punya data tentang keuangan kami jd saya percaya sih hanya yg menjadi gangguan adalah karena suami saya freelance pasti agak berat dan ribet nih prosesnya saya pikir. Setelah proses panjang di bulan maret akhirnya diputuskan bahwa kami tidak bisa mengambil kpr dgn dp 0% krn benar alasan status suami saya freelance sedangkan untuk cashflow kami sehat hanya kami blm punya banyak aset saja.


Jadi setelah pandemi saya jadi belajar menabung dan memiliki dana darurat, setelah menjalani kpr saya jadi belajar untuk mengumpulkan aset, dan sampai saat ini saya masih terus mencari financial planner mana yg terbaik untuk keluarga ini.walaupun alhamdulillah saya juga semakin memahami investasi itu seperti apa jadi saat ini saya tidak terlalu terburu- buru untuk punya rumah karena sebagai freelancer keluarga saya lebih membutuhkan asuransi dan dana darurat.


Saya belajar dari ka anissa dan felicia karena keduanya CFP dan cara memberikan informasinya saya merasa cocok dan mudah dipahami. Walaupun sebenarnya tidak ada rumus pasti tapi ini beberapa tahapan yg saya lakukan untuk perjalanan keuangan keluarga saya.


LANJUT PART II ya…. 

Financial Journey (II)


Comments

Popular posts from this blog

aku manusia 31 tahun

#MainSamaDia BALI PART II

#MainSamaDIa PART III